Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Makam Kuno Memiliki Arsitektur dan Seni Ukir Tinggi

16 April 2022   05:44 Diperbarui: 17 April 2022   22:40 2115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam kuno memakai ghunongan dari Madura (Sumber:  Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia Jilid III)

Saah satu makam tertua di Indonesia adalah makam Fatimah binti Maimun dari Leran, Gresik. Diketahui dari inskripsi pada nisannya berangka tahun 1082 Masehi. Fatimah sering menjadi bagian dalam penelusuran jejak Islam di Nusantara.

Di mulut rakyat Fatimah dikenal sebagai Puteri Suwari atau Puteri Cempa. Makam Fatimah diberi cungkub. Pada masa 1970-an bangunannya sudah rusak dan banyak diubah. Banyak bagian sudah tidak asli. Atap cungkub juga sudah runtuh.

Yang masih tersisa bagus hanya dinding yang diberi hiasan bingkai-bingkai mendatar. Menurut Soekmono, hal itu menunjukkan orang masih terikat betul kepada candi.

Di Indonesia ada beberapa kompleks makam raja, antara lain di Samudera Pasai, Madura, Lombok, dan Sulawesi Selatan. Makam-makam itu banyak dikunjungi orang, apalagi kalau makamnya dianggap keramat. Kunjungan terbanyak tentu saja pada bulan Ramadhan.

Wisata ziarah pada makam raja, wali, atau tokoh agama, sudah lama berlangsung di sini. Bukan hanya wisatawan nusantara, wisatawan mancanegara pun banyak berziarah. Banyak hal yang mereka kagumi. Ini karena makam kuno memiliki arsitektur dan seni ukir tinggi.***   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun