BukuÂ
Kesimpulan Qurtuby, masih menurut indonesia.go.id, tak jauh berbeda dari Slamet Muljana. Masuknya Islam di Nusantara disebarkan oleh orang-orang Tionghoa. Â Lantas sejauh mana kontribusi masyarakat Arab dalam penyebaran Islam di Nusantara, menurut Qurtuby, peran determinan mereka baru terasakan di akhir abad ke-18.
Hipotesis masuknya Islam di Indonesia karena kontribusi etnis Tionghoa semakin dikukuhkan oleh beberapa penelitian lain sebagaimana terlihat dari buku-buku bertopik Cheng Ho.Â
Selama ini memang orang-orang lebih meyakini kontribusi orang-orang Arab jauh lebih besar daripada orang-orang Tiongkok dalam penyebaran Islam di Nusantara. Kemungkinan besar, Â prasangka buruk kepada etnis Tionghoa mulai terbangun sejak kedatangan kolonialisme Belanda ke Nusantara. Tentu kita masih ingat akan pembunuhan orang-orang Tionghoa oleh tentara penjajah pada 1740.
Sejarah berpedoman pada sumber tertulis. Pendukungnya adalah data arkeologi berupa tinggalan artefak. Ternyata dalam penyebaran Islam di Nusantara kontribusi Tiongkok lebih besar daripada kontribusi Arab. Data arkeologi ada di beberapa tempat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H