Kalender Saka bisa dikonversi ke kalender Masehi. Ahli prasasti L. Ch. Damais pernah mengeluarkan metode konversi lebih 100 tahun lalu. Sekadar gambaran, pada Prasasti Lintakan tertulis "pada tanggal 12 Suklapaksa bulan Srawana tahun 841 Saka" dikonversi menjadi 12 Juli 919 Masehi. Contoh lain, Prasasti Linggasuntan yang bertarikh "tanggal 12 Kresnapaksa bulan Bhadrawada tahun 851 Saka menjadi 3 September 929 Masehi. Â
Di Jawa kalender Saka sangat berpengaruh, terlebih dengan munculnya cerita Aji Saka. Sultan Agung kemudian memperkenalkan kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan antara kalender Islam dan kalender Saka. Di Bali kalender Saka yang telah ditambahi dengan unsur-unsur lokal dipakai sampai sekarang. Begitu pula di beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger yang banyak penganut Hindu.
Perayaan Tahun Saka pada bulan Caitra ini dijelaskan dalam Kakawin Nagarakretagama. Di Bali, perayaan Tahun Saka ini dirayakan dengan Hari Raya Nyepi berdasarkan petunjuk Lontar Sundarigama dan Sanghyang Aji Swamandala. Biasanya jatuh pada Maret atau awal April.***
Sumber:
- https://gerokgak.bulelengkab.go.id
- https://id.m.wikipedia.org
- Romila Thapar, A History of India 1, 1982 Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H