Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengisi Sudoku sebagai Terapi Kesehatan

28 Februari 2022   07:03 Diperbarui: 28 Februari 2022   07:05 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam laman sudokukingdom, jika isian kita sudah rampung, maka akan muncul tanda kuning yang berkelap-kelip.  Terlihat berapa lama waktu yang kita butuhkan. 

Saya pernah mengisi kategori 'easy' tercepat 5 menit. Untuk kategori 'medium' saya butuh 9 menit, sementara untuk 'hard' butuh 21 menit. Untuk 'very hard' belum coba.

Yang penting bukan cepat atau lambat, tapi melatih supaya otak kita bergerak. Seperti halnya mengisi TTS, mengisi sudoku pun menjadi terapi pikun atau kesehatan buat para lansia.***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun