Ketika zaman masih tradisional, saya sering kali melatih keterampilan otak lewat sudoku. Kolom sudoku ada pada beberapa media cetak. Boleh dibilang sudoku mirip Teka Teki Silang (TTS) karena ada mendatar dan menurun. Hanya bedanya sudoku menggunakan angka.
Permainan asah otak sudoku yang paling disukai terdiri atas 81 kotak, terdiri atas 9 baris mendatar dan 9 baris menurun. Dari 81 kotak, dibagi lagi atas kelompok yang terdiri atas 9 kotak.Â
Nah, setiap kotak kecil ini harus diisikan angka 1 sampai 9. Syarat utama, setiap baris besar yang terdiri atas 9 kotak, tidak boleh ada angka sama. Di sinilah keterampilan otak kita berperan.
Biasanya sudoku memiliki empat tingkat kesukaran, seperti mudah, sedang, sulit, amat sulit. Buat pemula, tentu saja harus berlatih yang mudah terlebih dulu.Â
Dalam kategori mudah atau easy, angka-angka yang disediakan cukup banyak. Jadi tergolong lebih mudah mengisinya. Makin sulit, makin sedikit angka yang disediakan.
Logika
Dalam mengisi sudoku, logika amat berperan. Dalam satu baris, misalnya, sudah terdapat angka 1,3 5, 6, 7, dan 8. Berarti yang belum ada angka 2, 4, dan 9. Di mana kita meletakkan angka-angka itu, tentu harus dihubungkan dengan baris mendatar dan menurun.
Seiring perkembangan teknologi, sejak beberapa tahun lalu permainan sudoku disajikan secara daring. Kita tinggal tik saja kata "sudoku" pada mesin pencari.Â
Saya biasanya menggunakan laman sudokukingdom. Beberapa laman menyediakan alat bantu angka di samping kotak sudoku. Ini cukup memudahkan kita mengisi sudoku.
Ada tombol X untuk menghapus isian kita yang kita anggap keliru. Jika ada angka ganda pada setiap baris, maka muncul tanda merah. Berarti kita salah memasukkan angka.
Dalam laman sudokukingdom, jika isian kita sudah rampung, maka akan muncul tanda kuning yang berkelap-kelip. Â Terlihat berapa lama waktu yang kita butuhkan.Â
Saya pernah mengisi kategori 'easy' tercepat 5 menit. Untuk kategori 'medium' saya butuh 9 menit, sementara untuk 'hard' butuh 21 menit. Untuk 'very hard' belum coba.
Yang penting bukan cepat atau lambat, tapi melatih supaya otak kita bergerak. Seperti halnya mengisi TTS, mengisi sudoku pun menjadi terapi pikun atau kesehatan buat para lansia.*** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H