Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengapa Piala Dunia Sepak Bola Dikuasai Amerika Selatan dan Eropa?

21 Februari 2022   08:19 Diperbarui: 21 Februari 2022   08:22 2342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Piala Dunia Antarklub 2019 (Sumber: AFP/Giuseppe Cacace melalui bola.kompas.com)

Lagi-lagi negara-negara Amerika Latin dan Eropa mendominasi piala dunia antarklub atau piala dunia interkontinental. Negara-negara Afrika dan Asia paling-paling mencapai final sebagai prestasi tertinggi.

Sepak bola Afrika dan Asia terlihat masih tertinggal dari Amerika Selatan dan Eropa. Namun bukan berarti tidak bisa meraih prestasi tinggi. Harus ada kompetisi secara teratur tentunya. Dulu kompetisi dunia itu hanya diikuti 16 negara, kemudian ditambah menjadi 24 negara.

Kita bisa mencontoh bulu tangkis. Dulu perebutan Piala Thomas dikuasai Malaysia dan Indonesia, ditambah Tiongkok setelah mereka masuk WBF. Pada 2016 Denmark menjadi tim Eropa pertama yang juara Piala Thomas.

Bukan tidak mungkin Asia dan Afrika akan menjadi juara piala dunia sepak bola. Tantangan juga untuk kompetisi di Tanah Air.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun