Total video ditonton mencapai 4,48 miliar kali. Dengan jumlah subscriber tersebut, Ria Ricis mendapat gaji Youtuber sekitar 40.000 hingga 639.900 dollar AS per bulan atau setara Rp 574 juta hingga Rp 9,18 miliar. Bayangkan besarnya. Entah penghasilan selebriti lain.
Banyak peristiwa sehari-hari mereka videokan. Disayangkan, banyak video tidak mengandung informasi dan edukasi yang baik buat masyarakat. Yang ada adalah membuat prank, menjelek-jelekkan teman, membuka borok teman soal pacar, memamerkan mobil mewah dan rumah mewah, dsb.
Penghasilan mereka memang masih kalah jauh dibandingkan MrBeast alias Jimmy Donaldson. Ia mampu meraup penghasilan tertinggi di dunia pada 2021, yakni mencapai US$ 54 juta atau sekitar Rp 773,2 miliar.
Paha dan dadaÂ
Sulit menyaingi para selebriti, apalagi kalau kontennya berhubungan dengan dunia pengetahuan atau keilmuan. Ditonton 1000 kali pun sudah terbilang bagus. Entah mengapa masyarakat kita lebih tertarik dunia hiburan daripada dunia pendidikan atau ilmu pengetahuan.
Masyarakat kita pun senang hal yang fantastis. Saya pernah lihat konten Youtube tentang uang kuno atau numismatik. "Uang kertas kuno ini saya beli 125 juta atau Uang logam kuno ini saya beli seharga 135 juta," demikian judulnya. Penonton video itu lumayan banyak. Ironisnya, video yang dibuat oleh numismatis yang sarat informasi dan edukasi, jarang sekali dilirik masyarakat.
Selain kanal milik selebriti, masyarakat pun sering mencari video yang berhubungan dengan paha dan dada wanita. Lihat saja video tentang wanita muda yang memamerkan payudara dan alat kelamin di bandara Yogyakarta, sering diklik orang yang penasaran. Si wanita sendiri kabarnya mampu mengeruk pundi-pundi sebesar 700 juta hingga 2 miliar setahun. Penghasilan yang amat besar untuk seorang awam.
Disayangkan, tayangan yang informatif dan edukatif jarang diakses, sementara tayangan tentang paha dan dada sering dicari. Semoga tayangan Youtube memberikan informasi dan edukasi yang baik kepada masyarakat. Cerdaskanlah masyarakat lewat tayangan yang mendidik. Kementerian Komunikasi dan Informatika perlu turun tangan.*** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H