Saya pernah memotret Candi Borobudur sehabis diledakkan orang pada 1985, misalnya. Ada juga foto Gedung Kesenian Jakarta direnovasi pada 1986 dan pembangunan Patung Arjunawijaya juga pada 1986.
Akrilik
Sebenarnya ada aplikasi gratisan di ponsel. Kita bisa unduh di playstore. Namun hasilnya kurang bagus. Mungkin karena proses pengambilan gambar.
Pertama kali, kita harus membuat kotak untuk mengintip film. Saya pernah buat sendiri dari kardus sepatu. Bagian tengah dilubangi, yah seukuran 15 cm x 15 cm. Lalu bagian yang berlubang itu ditutup dengan akrilik berwarna putih susu. Dalam kardus itu kita masukkan lampu dan kita taruh di bawah akrilik. Setelah terang, kita taruh film di atas akrilik.
Kalau memakai perangkat lunak, kita ambil foto setiap frame. Â Lalu kita olah dengan menu bawaan dari playstore itu. Karena gratis, biasanya trial hanya berlangsung beberapa saat. Kalau kita tetap mau memakai, maka kita harus bayar dengan biaya tertentu.
Memang sayang punya banyak foto jadul, tapi tidak dimanfaatkan. Yah siapa tahu bisa dikomersialkan. Kalau di mancanegara, saya lihat banyak orang jual foto secara daring. Â Beberapa foto/slide saya memang pernah dibeli orang untuk keperluan kalender, pembuatan proposal, dan laporan kegiatan. Mayanlah karena hak cipta masih di tangan saya.
Siapa tahu foto-foto lama banyak peminat sehingga laku dijual. Apalagi ada bangunan atau kendaraan yang sekarang sudah tidak ada lagi. Dengan demikian menjadi informasi dan dokumentasi tambahan buat generasi masa sekarang dan mendatang. Yang penting, banyak cerita di balik foto-foto lama.***
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H