Banyak buku koleksi saya merupakan hadiah dari teman penulis. Ada tanda tangan mereka di dalam buku. Sekarang mereka sudah menjadi doktor dan profesor. Tentu ini buku spesial buat saya. Â
Abadi
Sebagai pecinta gerakan literasi---membaca dan menulis---saya menganggap buku fisik lebih abadi. Contohnya buku karya Raffles berjudul History of Java yang ditulis pada 1800-an masih bertahan hingga sekarang. Bahkan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Buku-buku saya memiliki berbagai genre, seperti sejarah, arkeologi, museum, antropologi, arsitektur, budaya, astrologi, palmistri, dan grafologi. Pokoknya palugada, apa lu mau gw ada, hehehe...
Memang kelemahan buku fisik adalah memerlukan ruangan luas. Sayang rumah saya tidak luas, sementara buku-buku saya terbilang banyak. Akibatnya buku-buku ada di beberapa tempat. Semoga kalau ada rezeki bisa memperbaiki rumah sehingga buku-buku akan terpusat. Dengan demikian akan memudahkan penelusuran jika saya memerlukan referensi.
Saya juga berpikir apakah e-book akan bertahan lama, soalnya media penyimpanan berkembang cepat dari tahun ke tahun. Dulu, misalnya kita mengenal disket, lalu berkembang ada CD, USB, dan harddisk. Sejak adanya teknologi lebih baru, disket tidak digunakan lagi.*** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H