Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Kayu atau Bambu Tidak Mudah Roboh Kena Gempa

15 Januari 2022   16:07 Diperbarui: 16 Januari 2022   05:02 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah batu yang rusak akibat gempa 14 Januari 2022 (Sumber: cnnindonesia.com)

Istana Basa Pagaruyung pernah terbakar pada 2007 (Sumber: beritaminang.com)
Istana Basa Pagaruyung pernah terbakar pada 2007 (Sumber: beritaminang.com)

Api

Sesungguhnya rumah tradisional yang berbahan dasar kayu dan bambu lebih tahan gempa daripada rumah batu. Namun, rumah kayu atau bambu tidak tahan api. Pada 2007, misalnya, Istana Pagaruyung di Sumatera Barat terbakar karena atapnya tersambar petir. Api segera merambat ke mana-mana dan akhirnya Istana Pagaruyung rata dengan tanah. Istana Pagaruyung kemudian dibangun kembali dan selesai pada 2013.

Beberapa rumah adat di NTT juga pernah terbakar. Inilah rawannya rumah berbahan kayu atau bambu. Selain dari petir, api bisa berasal dari petasan. Atau dari semacam bom molotov apabila ada tawuran antarsuku yang menyasar rumah kayu.

Sewaktu gempa Banten kemarin, rumah-rumah Suku Baduy selamat dari guncangan. Rumah mereka berbahan kayu dan bambu. Sekali lagi terbukti kuat.

Yang jelas, kunci utama pembuatan rumah tradisional terletak pada bahan (kayu atau bambu) dan teknik sambungan agar lentur atau fleksibel. Namun masalahnya, kalau banyak rumah terbuat dari kayu atau bambu, mungkinkah terjadi kerusakan lingkungan? Ini perlu pemikiran secara bijak bagaimana penanaman dan pengolahan bahan-bahan tersebut.

Untuk tahap pertama, sebaiknya rumah-rumah kayu atau bambu dibangun di daerah rawan gempa. Peta wilayah gempa tentu bisa ditanyakan ke instansi terkait, semisal BMKG. Belajar dari gempa di tanah air, rumah kayu atau bambu ternyata tidak mudah roboh.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun