Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alat Bantu Pernapasan Zaman Dulu di Museum Kebangkitan Nasional Jadi Obyek Arkeologi Kesehatan

11 Januari 2022   08:42 Diperbarui: 12 Januari 2022   07:27 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat bantu pernapasan di Ruang Storage (Dokpri)

Alat Bantu Pernapasan Tipe 1, menurut Kartika, dibuat oleh pabrik bernama C.F. Palmer di London, Inggris. Bahan yang dominan pada alat tersebut logam dan kayu dengan warna dominan hitam. Alat ini dipamerkan di Ruang STOVIA III. Kondisi alat masih baik.

Alat Bantu Pernapasan Tipe 2, dibuat oleh pabrik F. Palmer di London, Inggris. Alat tersebut berbahan logam dengan warna dominan hitam. Kondisi alat sudah mengalami korosi.  

Alat Bantu Pernapasan Tipe 3, mirip dengan tipe 1.   

Alat bantu pernapasan berfungsi untuk menggerakkan atau mengalirkan oksigen ke dalam tubuh. Alat itu berperan dalam pengobatan penyakit paru-paru, pneumonia, dan tuberculose yang berjangkit di Batavia.

Ada beberapa tujuan Kartika untuk meneliti peralatan kedokteran di Museum Kebangkitan Nasional. Pertama, mendeskripsikan peralatan kedokteran. Kedua, menjabarkan fungsi peralatan kedokteran. Ketiga, merekonstruksi fungsi asli peralatan kedokteran. Juga untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam menafsirkan data arkeologi dilihat dari perspektif disiplin lain.

Nanti saya ceritakan peralatan lain yah. Tulisan-tulisan saya sebelum ini bisa dibaca:

[Pertama]

[Kedua]          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun