Permainan unik juga diperlihatkan Tjuntjun. Smash menukiknya jarang sekali bisa dikembalikan lawan. Smash itu dijuluki jurnalis asing dengan "Airbone smash". Saat itu muncul pula "King smash", smash sambil lompat yang dilakukan Liem Swie King.
Christian dan Tjuntjun bisa dipasangkan dengan siapa saja. Bahkan bisa bermain tunggal dan ganda campuran. Dalam ganda campuran Christian pernah berpasangan dengan Imelda Wiguna dan Regina Masli. Dalam ganda putra Christian pernah berpasangan pula dengan Tjuntjun, Iie Sumirat, Lius Pongoh, bahkan Jens Peter Nierhoff dari Denmark. Tjuntjun pernah berpasangan dengan Sri Wiyanti dan Regina Masli.
Saat kedua pasangan berprestasi, bulutangkis masih menggunakan sistem 15 poin dan pindah servis. Jadi waktu permainan bisa amat panjang.
Dari keempat pemain, hanya Christian yang menjadi pelatih di pelatnas. Ia antara lain melahirkan  pasangan Eddy Hartono/Gunawan, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, dan Candra Wijaya/Sigit Budiarto.Â
Tidak heran dalam Piala Thomas sistem baru, berupa 3 tunggal dan 2 ganda, Indonesia hanya butuh 'mencuri' 1 poin dari tunggal karena ganda sudah dipastikan menghasilkan 2 poin.*** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H