Sarjana berkebangsaan Belanda, Dr. Jan Laurens Andries Brandes (13 Januari 1857 -- 26 Juni 1905) pernah mengatakan bahwa jauh sebelum muncul pengaruh budaya India di Nusantara, kita telah memiliki keterampilan budaya atau pengetahuan yang mencakup 10 butir. Ke-10 butir itu adalah:
- wayang,
- gamelan,
- ilmu irama sanjak,
- batik,
- pengerjaan logam,
- sistem mata uang,
- ilmu pelayaran,
- astronomi,
- pertanian sawah,
- birokrasi pemerintahan yang teratur.
Brandes adalah seorang filolog (ahli bahasa kuno), kolektor barang kuno, dan leksikografer (ahli penyusun kamus bahasa langka).Â
Pendapatnya itu ia kemukakan pada 1889, saat berumur 32 tahun. Beberapa tahun kemudian ia menjabat Ketua Commissie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundige Onderzoek op Java en Madoera (Komisi Hindia-Belanda untuk Penelitian Arkeologi di Jawa dan Madura), yaitu cikal bakal dari Dinas Purbakala.Â
Pendapat Brandes diakui dunia 132 tahun kemudian. Gamelan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dalam Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis pada 15 Desember 2021. Sebelumnya nominasi gamelan diajukan oleh Indonesia pada 2019. Dua tahun kemudian kabar bahagia itu datang.
Gamelan menjadi warisan budaya ke-12 Indonesia yang diakui oleh UNESCO. Sebelumnya Indonesia telah punya Wayang, Keris, Batik, Pendidikan membatik, Angklung, Tari Saman, Tiga genre tari Bali, Noken, Pinisi, Pencak Silat, dan Pantun.
"Saya menyambut dengan hangat dan bangga atas penetapan ini. Gamelan sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai daerah di Indonesia, terus dipelajari, dikembangkan dan diwariskan dari generasi ke generasi.Â
Gamelan juga memberi inspirasi dan pengaruh terhadap musik dunia. Indonesia akan terus melestarikan gamelan melalui pendidikan dan pelatihan secara formal dan nonformal, melalui festival, pawai, pertunjukan, dan pertukaran budaya," demikian Presiden Joko Widodo menyambut kabar baik itu.
Prasasti Bali dan Jawa
