Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Paceklik Panjang, Bertambah Lagi Dua Guru Besar Arkeologi UI

20 Juni 2021   06:22 Diperbarui: 20 Juni 2021   06:25 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah paceklik panjang, Guru Besar Arkeologi UI bertambah lagi. Sabtu, 19 Juni 2021 pada Sidang Terbuka UI dipimpin oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Dr. Irmawati Marwoto dan Dr. R. Cecep Eka Permana dikukuhkan sebagai Guru Besar Arkeologi UI pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI dalam acara yang diselenggarakan secara virtual. Bersama Prof. Irmawati dan Prof. Cecep, dikukuhkan juga Prof. Manneke dan Prof. Lilawati sebagai Guru Besar Ilmu Susastra UI.

Prof. Irmawati lulus dari Jurusan Arkeologi UI pada 1981, sementara Prof. Cecep lulus pada 1989. Keduanya memiliki spesialisasi berbeda. Prof. Irmawati di bidang Arkeologi Islam dan Prof. Cecep di bidang Arkeologi Prasejarah.

Dalam pengukuhan tersebut pidato Prof. Irmawati berjudul "Arkeologi Kontemporer: Sebuah Alternatif untuk Pengembangan Arkeologi Indonesia", sementara pidato Prof. Cecep berjudul "Gambar Tangan pada Gambar Cadas Indonesia: Rekonstruksi Sejarah Kebudayaan, serta Tantangan Pengembangan dan Pelestariannya".

Empat guru besar yang dihasilkan FIB UI. Berdiri Prof. Manneke/kiri dan Prof. Cecep/kanan. Duduk: Prof. Lilawatri/kiri dan Prof. Irmawati/kanan (Foto: Dok. FIB UI)
Empat guru besar yang dihasilkan FIB UI. Berdiri Prof. Manneke/kiri dan Prof. Cecep/kanan. Duduk: Prof. Lilawatri/kiri dan Prof. Irmawati/kanan (Foto: Dok. FIB UI)
Sebelumnya Departemen Arkeologi UI hanya memiliki seorang Guru Besar Tetap, yakni Prof. Dr. Agus Aris Munandar. Prof. Agus mengucapkan pidato pengukuhan pada akhir 2014, jadi hampir tujuh tahun yang lalu. Satu lagi berstatus Guru Besar Emiritius, yakni Prof. Dr. Noerhadi Magetsari.

Dengan adanya beberapa guru besar, kita harapkan arkeologi Indonesia bertambah maju.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun