Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerakan Literasi Memerlukan Kepedulian dan Pengorbanan

9 Mei 2021   11:32 Diperbarui: 9 Mei 2021   11:42 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karton, staples, dan alat pemotong kertas (Dokpri)
Karton, staples, dan alat pemotong kertas (Dokpri)
Gerakan literasi memang mahal, butuh kepedulian dan pengorbanan. Lihat saja Pak H.B. Jassin yang memiliki Pusat Dokumentasi Sastra. Kembang-kempis para pengelola tempat itu sehingga harus dibantu Pemprov DKI Jakarta. 

Semoga saya bisa membuat Pusat Dokumentasi Humaniora untuk berjalan sejajar dengan Paus Sastra Pak H.B. Jassin. Dengan demikian bermanfaat besar buat masyarakat. Mungkinkah impian itu menjadi kenyataan?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun