Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harga Koleksi Uang, Dulu Murah, Sekarang Lumayan Tinggi

3 Mei 2021   11:10 Diperbarui: 3 Mei 2021   11:28 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koleksi saya yang cukup banyak dobel antara lain Seri Federal 10 Sen dan 25 Sen sebagaimana tampak pada gambar. Saya sering mendapatkan koleksi itu pada kegiatan lelang seharga Rp2.000 hingga Rp5.000 selembar. Karena banyak, dua lembar koleksi saya laminating lalu menjadi pembatas buku yang unik.

Harga Seri Federal menurut Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-1996 (Dokpri)
Harga Seri Federal menurut Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-1996 (Dokpri)
Beberapa tahun lalu saya pernah jual Rp100.000 per set (2 lembar). Lumayanlah untuk membeli album uang. Untuk perbandingan harga, lihat pada buku Katalog Uang Kertas Indonesia 1782-1996 (B) dan Oeang Noesantara 2015 (A).

Seri Federal dikeluarkan pada 1947 sebagaimana terlihat pada data teknis. Data teknis penting diketahui kolektor.

Dari hobi menjadi investasi memang kenyataan, meskipun hanya sambilan. Dalam situasi pandemi seperti sekarang memang lumayan buat beli sembako. Sebenarnya masih banyak koleksi saya yang masih mencari 'majikan' baru, meskipun tergolong koleksi 'ringan'. Artinya harganya masih cukup terjangkau karena rata-rata cuma dua digit sampai tiga digit.  Belum sampai jutaan rupiah per koleksi. Harga berkembang sesuai pasar.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun