Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalender Saka Berasal dari India, Populer di Nusantara Sejak Abad ke-4 Masehi

30 Maret 2021   19:33 Diperbarui: 17 Maret 2022   11:43 6160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku tentang sejarah India (Dokpri)

Pada 14 Maret 2021 lalu masyarakat Hindu di Indonesia memperingati Hari Suci Nyepi yang disebut juga Tahun Baru 1943 Saka. Di Indonesia, Tahun Baru Saka sangat sakral bagi masyarakat Bali dan umat Hindu di berbagai kota. 

Saka merupakan nama tahun, sebagaimana halnya Masehi. Antara Tahun Saka dengan Tahun Masehi berselisih 78 tahun. Lihat saja perbandingan di atas, Tahun Masehi 2021 identik dengan Tahun Saka 1943.

Tahun Saka berasal dari India.  Kelahiran Tahun Saka bermula dari peperangan suku-suku bangsa di India.  Ketika itu suku bangsa Saka benar-benar bosan dengan keadaan permusuhan itu. 

Arah perjuangannya kemudian dialihkan, dari perjuangan politik dan militer untuk merebut kekuasaan menjadi perjuangan kebudayaan dan kesejahteraan. Karena perjuangan mereka cukup berhasil, maka suku bangsa Saka dan kebudayaannya benar-benar memasyarakat.

Buku tentang sejarah India (Dokpri)
Buku tentang sejarah India (Dokpri)
Nusantara dan Prasasti

Menurut buku A History of India, pada 125 SM dinasti Kushana dari suku bangsa Yuehchi memegang tampuk kekuasaan di India. Mereka terketuk oleh perubahan arah perjuangan suku bangsa Saka yang tidak lagi haus kekuasaan itu. 

Kekuasaan yang dipegangnya bukan dipakai untuk menghancurkan suku bangsa lainnya, namun kekuasaan itu dipergunakan untuk merangkul semua suku-suku bangsa yang ada di India dengan mengambil puncak-puncak kebudayaan tiap-tiap suku menjadi kebudayaan kerajaan (negara).

Pada 79 Masehi, Raja Kaniska I dari dinasti Kushana dan suku bangsa Yuehchi mengangkat sistem kalender Saka menjadi kalender kerajaan. 

Jadi tahun 79 Masehi identik dengan tahun 1 Saka. Sejak itu, bangkitlah toleransi antarsuku bangsa di India untuk bersatu padu membangun masyarakat sejahtera. Akibat toleransi dan persatuan itu, sistem kalender Saka semakin berkembang mengikuti penyebaran agama Hindu.

Hindu masuk ke Nusantara sekitar abad ke-4 Masehi. Rupanya banyak kerajaan di Nusantara tertarik menggunakan kalender Saka yang berpedoman pada peredaran bulan. 

Bukti penggunaan kalender Saka ada pada banyak prasasti atau batu bertulis. Bahkan mengandung pertanggalan cukup lengkap sehingga bisa dikonversi ke dalam tanggal, bulan, dan tahun Masehi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun