Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Astrologi India Belum Sepopuler Astrologi Barat dan Astrologi Tiongkok

23 Februari 2021   09:54 Diperbarui: 23 Februari 2021   10:06 1813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Posisi benda-benda langit, Bulan, Matahari dan bintang beta Cancri (bet Cnc) alias Pushya nakshatra untuk seseorang yang lahir pada 7 Juli 1959 (Foto: Trigangga)

Bulan mengelilingi Bumi dalam sekali putaran (360) memerlukan waktu 27,3216 hari (sidereal month). Periode siderik (sidereal month) ditetapkan dengan mengacu kepada bintang tetap (fixed star) yang berada di sepanjang ekliptika. Dari bulan baru ke bulan baru berikutnya bintang tetap ini bergantian. 

Jalur lintasan Bulan yang berbentuk elipse dibagi menjadi 27 bagian yang sama, tiap bagian berupa busur dengan sudut 1320', atau sama dengan 0h53m20s panjang garis koordinat RA (Right Ascension). Busur sebesar 1320' ini mengacu kepada sebuah bintang atau lebih yang berada di 12 tanda zodiak atau rasi. Masing-masing dari bagian ini disebut "nakshatra".

Kalau dalam Astrologi Barat, tanda-tanda zodiak itu menunjukkan posisi Matahari, maka dalam Astrologi India "nakshatra" juga rasi menunjukkan posisi Bulan. Setiap hari dalam perjalanannya mengelilingi Bumi, Bulan akan masuk ke "rumah" atau tempat persinggahan yang ditandai oleh sebuah bintang atau lebih di salah satu dari 12 rasi. Jika Bulan berada di "nakshatra" Rohini, berarti Bulan pada hari itu berada di "rumah" (mansion) yang ditandai oleh sebuah bintang yang bernama Aldebaran (87-Taurus) di tanda rasi Taurus atau Vrisabha.

"Nakshatra" pertama, Ashvini, dimulai dari titik Hamal (Right Ascension 0h0m0s) dan berakhir pada posisi 1320' tanda rasi Aries atau Mesha (RA 0h53m20s). Berikut ini adalah nama-nama "nakshatra" sesuai urutan: [1] Ashvini, [2] Bharani, [3] Karttika/Krittika, [4] Rohini, [5] Mrigashirsha, [6] Ardra, [7] Punarvasu, [8] Pushya, [9] Ashlesha, [10] Magha, [11] Purva Phalguni, [12] Uttara Phalguni, [13] Hasta, [14] Chitra, [15] Svati, [16] Vishakha, [17] Anuradha, [18] Jyeshtha, [19] Mula, [20] Purva Ashadha, [21] Uttara Ashadha, [22] Shravana [23] Dhanishtha, [24] Shatabishaj, [25] Purva Bhadrapada, [26] Uttara Bhadrapada, [27] Revati. Siklus dari "nakshatra" kembali ke "nakshatra" yang sama adalah 1 bulan (27,3216 hari), dan dari "nakshatra" ke "nakshatra" berikutnya adalah 1 hari lebih 17 menit 9 detik.

Dalam Astrologi India, "nakshatra" termasuk ke dalam "lima elemen dasar" (panchagam). Empat elemen lainnya adalah tithi, karana, yoga, dan vara. Tithi adalah 'hari lunar' (lunar day). Bulan mengelilingi Bumi dalam waktu 29,53059 hari, berdasarkan periode sinodik (synodic month). Satu bulan sinodik (masa) terdiri atas 30 tithi yang rata-rata lamanya 23 jam 37 menit 28 detik. Tiga puluh tithi dibagi menjadi 2 paksha (kelompok) yaitu Suklapaksha dan Kreshnapaksha yang masing-masing terdiri atas 15 tithi. Tithi pertama menandai awal bulan baru disebut pratipada suklapaksha (1 sukla), sedangkan fase bulan purnama disebut purnima atau pancadashi suklapaksha (15 sukla).

Selewat bulan purnama adalah pratipada kreshnapaksha (1 kreshna) hingga bulan mati yang disebut amavasya atau pancadashi kreshnapaksha (15 kreshna). Permulaan tithi jatuh tidak pada waktu yang sama setiap bulan, tergantung pada tercapainya konjungsi antara Matahari -- Bulan -- Bumi. Mudahnya, jika terjadi gerhana Matahari di suatu tempat, itulah awal dari bulan baru dan permulaan tithi. Contohnya, jika puncak gerhana Matahari total terjadi di Jakarta pukul 09:35:20 pagi WIB, maka itulah permulaan tithi dan awal bulan baru.

Karana, adalah setengah hari lunar (tithi), lama waktunya rata-rata 11 jam 48 menit 44 detik. Ada 60 karana dalam satu bulan lunar, namun hanya 11 nama berbeda yang digunakan, yaitu Kistughna, Bava, Balava, Kaulava, Taitila, Garaja, Vanija, Vishti, akuni, Chatuspada, Naga. Karana pertama berakhir pada pertengahan tithi dan karana kedua berakhir dengan habisnya tithi itu.

Vara atau hari solar (solar day) adalah satuan waktu yang dihitung mulai dari Matahari terbit ke Matahari terbit berikutnya. Satu vara adalah waktu yang diperlukan Bumi untuk berputar pada porosnya, membutuhkan waktu 24 jam (lebih dari 360). Jika Bumi berputar kembali ke titik semula (360) memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik (sidereal day).

Pergantian vara dimulai pukul 06:00 pagi saat Matahari terbit (berbeda dari sistem pergantian hari yang digunakan sekarang, yaitu mulai pukul 12.00 malam). Vara ini diberi nama-nama dan dibagi dalam beberapa kelompok sehingga menampakkan siklus yang lazim disebut "pekan" seperti saptavara (pekan 7 hari), sadvara (pekan 6 hari), pancavara (pekan 5 hari). Kalau di India hanya menerapkan saptavara antara lain: Ravivara, Somavara, Magalavara, Budhavara, Brihaspativara, Shukravara, Shanivara.

Yoga, adalah pergerakan Bulan dan Matahari secara bersamaan dalam mengelilingi Bumi. Dalam pergerakan itu Bulan dan Matahari membentuk sudut, dengan Bumi sebagai titik sudutnya. Dalam satu putaran penuh (360) ada 27 yoga yang ditempuh Bulan dan Matahari. Besaran sudut satu yoga adalah 1320', sama dengan besaran sudut setiap "nakshatra". 

Sebagai contoh, jika besaran sudut yang dibentuk oleh Bulan dan Matahari adalah 150, masuk yoga apakah? Sudut 150 adalah masuk dhruva yoga karena kisaran yoga tersebut adalah antara sudut 14640' - 160. Nama-nama yoga antara lain (sesuai urutan): Vishkambha, Priti, Ayushman, Saubhagya, Sobhana, Atiganda, Sukarma, Dhriti, Sula, Ganda, Vriddhi, Dhruva, Vyaghat, Harshana, Vajra, Siddhi, Vyatipatha, Variyan, Parigha, Shiva, Siddha, Sadhya, Subha, Sukla, Brahma, Indra, Vaidhriti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun