Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jangan Samakan Harga Koleksi yang Jelek dengan Harga Koleksi dengan Sertifikasi PMG

17 Januari 2021   16:51 Diperbarui: 17 November 2021   11:06 2191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daftar skala Sheldon dalam sertifikasi PMG (Dokpri)

Harga bisa beberapa kali lipat, andaikata koleksi memiliki nomor seri cantik, misalnya 888888, 123456, atau 000001. Bahkan berlipat ganda lagi kalau dalam sertifikasi PMG memperoleh grade tinggi.

Daftar skala Sheldon dalam sertifikasi PMG (Dokpri)
Daftar skala Sheldon dalam sertifikasi PMG (Dokpri)
Nah, soal grade dan PMG ini belum dipahami masyarakat awam. Mereka ikut menawarkan koleksi dengan harga tinggi, sesuai koleksi PMG tadi. Padahal, koleksi yang mereka tawarkan dalam kondisi kurang bagus, seperti pernah dipakai bertransaksi, kotor, sobek, dan ada noda. Mereka hanya mengambil cara pintas. Pikir mereka, kalau gambarnya sama, pasti harganya sama. 

Sayangnya masyarakat awam masih saja ada yang ngeyel dan susah dikasih pemahaman. Akibatnya bully-an yang mereka terima dari berbagai grup numismatik di media sosial. Jadi jangan samakan harga dengan kondisi jelek akan identik dengan harga yang kondisi bagus atau sudah sertifikasi PMG.***   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun