Coba perhatikan harga uang kertas pada marketplace. Meskipun gambarnya sama, tapi harganya berbeda-beda. Memang sah-sah saja, meskipun sudah ada katalogus uang kertas. Beda-beda dikit tentu saja masih wajar. Jadi konsumen ada pilihan.
Namun ada juga yang harganya berbeda jauh karena koleksi tersebut diembel-embeli angka solid 8, misalnya. Bahkan PMG 67. Nah, mengapa bisa berharga tinggi, padahal uang tersebut belum ditarik dari peredaran.
Kita ambil contoh uang kertas Rp5000 bergambar Imam Bonjol. Uang kertas ini pertama kali terbit pada 2001. Jadi usianya masih muda. Baru 20 tahun kalau dihitung hingga tahun ini.
Di mata kolektor uang yang lazim disebut numismatis, harga koleksi tergantung kondisi atau grade. Grade yang paling diminati adalah Unc atau Uncirculated. Unc bisa disamakan dengan mint dalam filateli.
Koleksi dengan grade Unc bisa diperoleh dengan menukarkan uang secara gepokan. Nah, lalu ambil satu atau beberapa lembar untuk koleksi. Sisanya boleh dibelanjakan. Koleksi dengan grade Unc berarti belum pernah dipakai bertransaksi. Pokoknya masih jreng dari ikatan atau bundelan. Perbedaan antara grade Unc dengan grade di bawahnya bisa dilihat pada foto di atas. Kondisi di bawah Unc antara lain XF atau EF (Extra Fine), VF (Very Fine), F (Fine), dan P (Poor). Singkatnya kalau diindonesiakan: sangat bagus, bagus, cukup bagus, dan kurang bagus.
Koleksi grade Unc bisa disertifikasi. Lembaga sertifikasi yang paling diminati kolektor Indonesia adalah PMG (Paper Money Guaranty). Koleksi yang akan 'disekolahkan'---begitu istilah para numismatis---berada di luar negeri. Namun kita bisa melalui jasa perwakilan PMG di Jakarta.
Tentu saja ada biaya sertifikasi. Beberapa tahun lalu saya pernah tanya biayanya Rp350.000. Selain akan mendapatkan angka berdasarkan skala Sheldon dari 1 hingga 70, koleksi pun akan dilapisi plastik pelindung. Kalau kita memperoleh grade tinggi, taruhlah 67-69, maka harga jual akan meningkat. Hal seperti itu sudah terbiasa di kalangan numismatis.
Dari marketplace terlihat ada seorang pedagang menawarkan koleksi dengan grade Unc seharga Rp40.000 selembar. Harga bisa kurang atau bisa lebih dari itu tergantung negosiasi.
Harga bisa beberapa kali lipat, andaikata koleksi memiliki nomor seri cantik, misalnya 888888, 123456, atau 000001. Bahkan berlipat ganda lagi kalau dalam sertifikasi PMG memperoleh grade tinggi.
Sayangnya masyarakat awam masih saja ada yang ngeyel dan susah dikasih pemahaman. Akibatnya bully-an yang mereka terima dari berbagai grup numismatik di media sosial. Jadi jangan samakan harga dengan kondisi jelek akan identik dengan harga yang kondisi bagus atau sudah sertifikasi PMG.*** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H