Prasasti merupakan sumber utama untuk penyusunan sejarah kuno Nusantara. Dalam arkeologi dikenal sebagai data primer dan artefak bertanggal mutlak. Â
Dulu untuk melakukan pembacaan, Â para epigraf--sebutan untuk pakar membaca prasasti--dilakukan dengan cara membuat cetakan prasasti. Namun dengan kemajuan teknologi digital, prasasti bisa difoto dengan resolusi tinggi. Lewat bantuan komputer dan proyektor, lalu foto disorotkan ke tembok atau layar.
Saat ini banyak aplikasi gratis bisa kita peroleh. Semoga ada aplikasi untuk memperjelas aksara. Atau bahkan sengaja dibuat aplikasi khusus untuk membaca prasasti, terlebih untuk yang aksaranya aus/rapuh/rusak. Kita harapkan ada anak bangsa yang mampu mendukung pembacaan prasasti dengan memanfaatkan teknologi digital.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H