Dalam acara bincang santai yang dipandu Ibu Citra tampil Ibu Cecilia Sidhawati. Beliau adalah putri Pak Basoeki Abdullah. Beliau banyak bercerita tentang pengalaman bersama ayahnya. Termasuk soal lukisan Nyai Loro Kidul yang dianggap penuh mitos atau mistik.Â
Ketika itu di sebuah hotel, Wati kecil didatangi seorang wanita. Ternyata sosok yang 'dilihatnya' itu identik dengan tokoh yang dilukis ayahnya kemudian. Saat ini lukisan Nyai Loro Kidul dimiliki sebuah perusahaan rokok.
Tampil pula Pak Tung Desem Waringin lewat daring. Motivator terkenal ini memiliki koleksi lukisan Basoeki Abdullah dengan obyek lima ekor kuda. Lukisan tersebut diperoleh lewat lelang. Beliau senang kepada Basoeki Abdullah karena bangga Pak Basoeki dulu berhasil mengalahkan pelukis-pelukis Eropa dalam kompetisi. Â
Pak Tung Desem menyarankan agar para perupa atau pelukis memiliki kemampuan 'marketing' sehingga tidak cuma idealis tapi bisa menabung. Ia mencontohkan van Gogh yang semasa hidupnya tidak pernah menjual lukisan. Van Gogh dikenal dunia justru setelah ia meninggal.
Soal 'marketing' Pak Tung mecontohkan dokter yang idealis. Dengan bekerja sendiri, ia memang bisa menolong banyak orang. Namun kalau si dokter memiliki sebuah rumah sakit, tentu bisa menolong lebih banyak lagi. Bahkan kalau memiliki 100 rumah sakit, ia mampu menolong amat sangat banyak orang.
Jika mendapat medali emas ada kebanggaan buat perupanya sehingga namanya akan meningkat. Dengan demikian harga lukisannya akan naik, begitu kira-kira kata Pak Tung Desem.
Pihak Museum Basoeki Abdullah sendiri, sebagaimana dikatakan Ibu Maeva, setiap tiga tahun menyelenggarakan MBAA atau Museum Basoeki Abdullah Award. Kita harapkan MBAA akan meningkatkan taraf hidup sekaligus mempopulerkan seniman-seniman Indonesia.
Dalam kesempatan itu pihak Museum Basoeki Abdullah menyerahkan sertifikat kepada para peserta pameran. Terpilih peserta favorit pilhan masyarakat Mbak Prajna dan Mas Agustan. Masing-masing mendapat apresiasi sebesar Rp 2,5 juta.*** Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H