Mas Anas menunjukkan cara melihat RV lewat "kacamata" khusus. Lewat "kacamata" ini kita harus berputar ke sana ke mari untuk melihat obyek. Cara lain tidak perlu "kacamata' khusus, namun membuka website atau laman Balar DIY [berikut]. Â
Menurut Pak Wisnu Aji, dalam era internet ini saatnya kita memiliki konten digital. Soalnya masyarakat terbiasa untuk belajar/mengetahui beragam subyek secara online, bahkan bersedia membayar untuk konten yang berkualitas. Selain itu masyarakat semakin familiar dengan berbagai format konten digital (artikel, buku, komik, video, podcast, termasuk RV).
"Harus ada inovasi dalam pengemasan informasi. Arkeologi jangan hanya untuk arkeologi tapi mengembangkan untuk masyarakat," kata Pak Wisnu.
Memang ada beberapa kendala kalau menggunakan jaringan internet. Semoga pemerintah bisa mendukung semua daerah, termasuk daerah terpencil, untuk memiliki jaringan yang memadai dan murah.***
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H