Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Strategi Pegiat Museum di Masa Pandemi

12 Oktober 2020   18:45 Diperbarui: 12 Oktober 2020   18:46 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Hari Museum Indonesia 2020 (Dok. Asosiasi Museum Indonesia)

Dampak pandemi juga dirasakan Mas Farid yang aktif di Jakarta Good Guide. Lewat kelompoknya, Mas Farid mengadakan tur virtual dalam bentuk live on the spot dan dengan bantuan google street.

Dalam bentuk terbuka, Mas Farid menggunakan Youtube, sementara kalau bersifat tertutup menggunakan Zoom. Mas Farid mengenakan donasi, namun tidak ditentukan berapa.

Tur virtual, kata Mas Farid, lebih fleksibel. Namun tidak bisa menggantikan pengalaman melihat langsung dengan mata kepala sendiri.

Buat Mas Farid dan rekan terjadi juga kendala, antara lain banyak pramuwisata belum familiar dengan teknologi, kadang cahaya kurang mendukung, bahkan internet lemot. Upaya lain mendapat penghasilan, menurut Mas Farid, adalah menjual paket tur virtual ke sekolah dan instansi.

Si Ganesha sedang beraksi (Foto: KPBMI)
Si Ganesha sedang beraksi (Foto: KPBMI)
Bincang sepurmudaya

Sorenya ada bincang dengan Mbak Nusi dari Museum Nasional dan Pak Nunus, seorang pemerhati budaya tentang tokoh Amir Sutaarga. Bincang itu diselenggarakan oleh Duta Museum DKI Jakarta, didukung AMI DKI Jakarta Paramita Jaya lewat Instagram.

Pak Amir Sutaarga adalah tokoh permuseuman yang diusulkan menjadi Bapak Permuseuman Indonesia. Seharusnya tahun ini beliau memperoleh Satyalencana Kebudayaan dari Pemerintah RI. Sayang wabah pandemi menunda acara itu.

Malamnya, anak-anak muda dalam Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) mengadakan bincang Sepurmudaya (sejarah, purbakala, museum, budaya) lewat Instagram dengan topik "Ganesha Blusukan". Ganesha, maskot KPBMI dalam bentuk gajah yang dikenal dalam seni arca kuno, menjadi tokoh dalam bincang tersebut.

Masih banyak acara oleh ratusan museum di seluruh Indonesia. Nah, pantengin terus medsos yah.***

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun