Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tulisan dan Video Waras tentang Uang Kuno Kalah Bersaing dengan Tulisan dan Video Abal-abal

20 Agustus 2020   10:20 Diperbarui: 20 Agustus 2020   16:21 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemungkinan besar, mereka terpengaruh oleh judul sebuah media. Di kalangan numismatis atau pedagang, selembar uang kertas Rp 100 dan Rp 500 dibanderol Rp 2.000-Rp 10.000 untuk kondisi Uncirculated (Unc). 

Uang kertas dengan kondisi Unc belum pernah dipakai bertransaksi, identik dengan istilah mint dalam filateli. Gepokan uang kertas yang masih berlabel Bank Indonesia, termasuk kondisi Unc. Saya pernah menulis tentang uang kertas Rp 100 [di sini].

Di bawah kondisi Unc ada XF (Extra Fine), VF (Very Fine), F (Fine), dsb. Nah, kondisi seperti inilah yang tidak dipahami masyarakat awam. Umumnya yang mereka posting koleksi dalam kondisi ada tanda lipatan, kotor, sobek, berselotip, dan ada coretan tinta.

Seandainya koin 1000, uang kertas 100, dan uang kertas 500 berharga jutaan sekeping/selembar, tentu saya akan menjadi jutawan nih. Saya punya koleksi koin sawit emisi 1993, 1994, 1995, 1996, 1997, dan 2000. Juga koleksi uang kertas Rp 100 dan Rp 500 dalam emisi lengkap 1992 sampai 1999. Bahkan masih punya koleksi berlebih dalam kondisi kinclong. Mungkin saya akan gagal jadi jutawan karena banyak orang sudah waras.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun