Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Unik, di Mancanegara Ada Museum Vagina dan Museum Penis

24 Juli 2020   10:24 Diperbarui: 2 Agustus 2020   03:45 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung di Museum Penis (Foto: youtube - s34nVideos)

Sebagian koleksi Museum Penis (Foto: phallus.is/en/gallery.html)
Sebagian koleksi Museum Penis (Foto: phallus.is/en/gallery.html)
Koleksi lain yang dipamerkan berupa tempat pulpen, gagang telepon, dan cendera mata berbentuk penis manusia. Di dalam museum terlihat penis terkecil milik hamster, sekitar 2 milimeter dan penis terbesar milik paus sperma, berukuran 1,7 meter. Wow.

Penis-penis itu terawetkan di dalam museum. Melihat koleksi museum, pengunjung bisa tertawa dan bersenang-senang sekaligus teredukasi. Untuk informasi lebih lanjut lihat di sini.

Pengunjung di Museum Penis (Foto: youtube - s34nVideos)
Pengunjung di Museum Penis (Foto: youtube - s34nVideos)
Pendirian Museum Penis berawal ketika Sigurdur Hjatarson memiliki koleksi penis banteng pada 1974. Lama-kelamaan banyak orang memberikan hadiah penis hewan. Ketika mulai banyak, pada 1997 ia mulai membuka museum. Awalnya ia hanya memiliki 62 spesimen.

Hjartarson (lahir 1941) adalah seorang sejarawan. Ia bekerja sebagai guru selama 37 tahun. Ia antara lain mengajar Sejarah Spanyol.

Mengurus museum kemudian dilakukan anaknya, Hjrtur Gsli Sigursson (lahir 1964). Semula ia manajer logistik tapi sejak 2011 menjadi kurator museum. Ia memindahkan museum dari Hsavk ke Reykjavk dengan mengusung konsep modern.

Museum Penis sering dikunjungi wisatawan mancanegara. Sekitar 60 di antaranya justru wanita. Museum mengenakan tarif masuk 2.200 ISK. Saya lihat kursnya 1:107, jadi sekitar Rp 235.000.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun