Berbagai peraturan untuk petugas dan pengunjung pun dikeluarkan. Akibat pembatasan dan peraturan memang jumlah pengunjung masih sedikit.
Dari Temu Mugalemon itu terungkap banyak museum swasta mengalami kendala dana. Mereka harus mengeluarkan ini itu untuk menjalankan protokol kesehatan. Di pihak lain pemasukan dari tiket terbilang minim. Maklum pengunjung juga masih enggan datang ke museum.
Museum-museum pemerintah sendiri aman dari dana karena menggunakan APBN atau APBD. Ada rencana Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Pusat akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk membicarakan masalah ini.
Di Kemdikbud, ada tiga direktorat yang berhubungan dengan museum, yakni Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, serta Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan.
Kita belum tahu kapan pandemi akan berakhir. Kalaupun sudah berakhir, belum tentu pemasukan museum-museum swasta akan kembali normal dalam waktu singkat.
Pandemi yang melanda dunia, memang telah membuat terpuruk segala bidang, termasuk museum. UNESCO dan Dewan Museum Internasional memperkirakan sejumlah museum yang sekarat di masa pandemi akan tutup secara permanen. Â Semoga masih ada gotong-royong di antara insan-insan permuseuman kita.*** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H