Namun numismatis bisa memberi bantuan kepada arkeolog. Ini dimaklumi mengingat mata uang menjadi 'makanan sehari-hari' si numismatis.
Kolaborasi antara arkeolog-numismatis amat diperlukan, terutama untuk memperkaya informasi atau koleksi pada museum-museum daerah. Beberapa museum daerah atau museum provinsi memiliki salah satu ruangan yang bertema Numismatika dan Heraldika. Di sinilah peran itu bisa bermanfaat besar.
Di luar itu ada Museum Nasional yang memiliki koleksi numismatik lumayan banyak. Dalam lingkup yang lebih kecil, museum uang ada di beberapa daerah.
Setiap museum uang memiliki kekhasan. Sesungguhnya lewat gabungan museum-museum tersebut kekayaan kita yang berupa uang dapat diperkenalkan kepada dunia luar. Khasanah uang kita amat banyak, sebagaimana tercermin dari perjalanan sejarah bangsa kita.Â
Bahkan kita juga punya uang perkebunan berbahan logam dan bambu. Yang unik, kita punya uang hasil tenunan putri-putri Keraton Buton yang disebut bida atau kampua. Kekayaan inilah yang harus diperlihatkan kepada anak cucu lewat museum.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H