Heran, masih banyak saja yang percaya uang kertas bergambar Presiden Sukarno 'emisi' 1964 itu asli. Dikatakan uang itu bisa menggulung atau melengkung di atas tangan. Juga bila diletakkan di atas gelas yang diisi es.
Dulu, pada 1990-an yang populer uang kertas nominal Rp 1.000. Namun belakangan ada yang membuat 'emisi' Rp 100, Rp 500, sampai emisi Rp 10.000.
Uang sakti warisan kakek buyut. Bisa menggulung di atas es. Ada yang minta mahar Rp 200.000. Ada juga yang minta Rp 2 juta. Begitulah kata masyarakat awam sebagaimana bisa dilihat di toko online atau media sosial macam Facebook.
Baca juga : Ditukarkan dengan Rempah-rempah, Uang Kuno Beredar di Nusantara
Sebaliknya, uang sejenis juga ditawarkan oleh pedagang numismatik. Dijual uang suvenir Rp 9.000. Ada juga yang Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
Yang disebut uang kertas Sukarno itu memiliki berbagai macam nominal, warna, dan gambar. Gambar yang cukup dikenal berujud tujuh penari.Â
Namun bebeberapa tahun terakhir ini banyak gambar hasil kreasi seniman-seniman masa kini. Â Bahkan dihiasi tulisan Arab dan 'water mark' yang akan 'menyala' bila disinari dalam gelap.
Sepengetahuan saya uang kertas Sukarno pertama kali muncul pada awal 1990. Beberapa orang menawarkan ke saya seharga jutaan. Tak lama kemudian uang kertas Sukarno menjadi 'booming'. Dipadu dengan cerita-cerita mistik jadilah 'popularitas' uang Sukarno meninggi.
Baca juga : Banyak Tulisan dan Tayangan tentang "Uang Kuno" hanya demi Mengejar "Pageview" atau "Monetisasi"
Awal 1990 saya sempat berdiskusi dengan beberapa kolektor uang atau numismatis. Kebetulan beberapa kali saya mengikuti kegiatan Perhimpunan Penggemar Koleksi Mata Uang (PPKMU).Â
Dari situlah saya tahu bahwa uang Sukarno dibuat dari kertas kalkir yang ditempel. Gambarnya disablon. Dengan demikian kualitas cetakan menjadi rendah. Bila digosok air, gambar akan pudar.Â
Uang itu mampu melengkung di atas telapak tangan berkat penghantar panas dari badan kita. Maklum kualitas kertas yang rendah itu.
Dikabarkan peredaran uang kertas Sukarno marak sewaktu ada togel atau toto gelap. Berkat penerawangan dukun, maka dipasanglah angka pada nomor seri uang itu.Â
Dan ternyata tembus sehingga si pemasang menjadi kaya. Sejak itulah orang ikut-ikutan memburu uang Sukarno untuk menjadi kaya.
Banyak yang menyebut uang kertas Sukarno seperti itu uang palsu. Sebagian lagi bilang uang suvenir.Â
Baca juga : Jejak Organisasi Numismatik (Uang Kuno) di Indonesia Lewat Buletin
Kalau istilah uang palsu jelas keliru. Lebih tepat uang suvenir atau mungkin uang fantasi. Di mancanegara banyak yang disebut uang fantasi atau uang impian ('dream money').
Uang suvenir atau uang fantasi Sukarno banyak diperdagangkan hingga kini. Bahkan ada yang dipakai untuk menipu. Nah, hati-hati yah sobat.
Uang kertas Sukarno sendiri diterbitkan secara resmi oleh Bank Indonesia pada 1960 dalam nominal 5, 10, 25, 50, 100, 500, dan 1000 rupiah. Kemudian pada 1964 diterbitkan lagi nominal kecil 1 dan 2 1/2 rupiah.Â
Beberapa nominal dicetak di Percetakan Thomas De La Rue and Company dan Pertjetakan Kebajoran.
Selain uang suvenir atau uang fantasi, sejak beberapa waktu lalu juga beredar berbagai jenis uang modifikasi. Nanti yah saya ceritakan pada tulisan mendatang.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H