Dari situlah saya tahu bahwa uang Sukarno dibuat dari kertas kalkir yang ditempel. Gambarnya disablon. Dengan demikian kualitas cetakan menjadi rendah. Bila digosok air, gambar akan pudar.Â
Uang itu mampu melengkung di atas telapak tangan berkat penghantar panas dari badan kita. Maklum kualitas kertas yang rendah itu.
Dikabarkan peredaran uang kertas Sukarno marak sewaktu ada togel atau toto gelap. Berkat penerawangan dukun, maka dipasanglah angka pada nomor seri uang itu.Â
Dan ternyata tembus sehingga si pemasang menjadi kaya. Sejak itulah orang ikut-ikutan memburu uang Sukarno untuk menjadi kaya.
Banyak yang menyebut uang kertas Sukarno seperti itu uang palsu. Sebagian lagi bilang uang suvenir.Â
Baca juga : Jejak Organisasi Numismatik (Uang Kuno) di Indonesia Lewat Buletin
Kalau istilah uang palsu jelas keliru. Lebih tepat uang suvenir atau mungkin uang fantasi. Di mancanegara banyak yang disebut uang fantasi atau uang impian ('dream money').
Uang suvenir atau uang fantasi Sukarno banyak diperdagangkan hingga kini. Bahkan ada yang dipakai untuk menipu. Nah, hati-hati yah sobat.
Uang kertas Sukarno sendiri diterbitkan secara resmi oleh Bank Indonesia pada 1960 dalam nominal 5, 10, 25, 50, 100, 500, dan 1000 rupiah. Kemudian pada 1964 diterbitkan lagi nominal kecil 1 dan 2 1/2 rupiah.Â
Beberapa nominal dicetak di Percetakan Thomas De La Rue and Company dan Pertjetakan Kebajoran.