Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melihat Pembuatan Perahu Tradisional di Museum Bahari

23 November 2019   21:56 Diperbarui: 25 November 2019   00:56 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang Papua sedang membuat perahu model dari batang pohon (Dokpri)

Perahu Lancang Kuning dikenal luas oleh masyarakat Melayu Riau sejak beberapa abad lalu. Fungsi awalnya untuk kendaraan resmi para raja dan sebagai perahu komando dalam angkatan laut kerajaan.

Ruang pameran (Dokpri)
Ruang pameran (Dokpri)
Sedekah laut
Bagi para nelayan, laut menjadi sumber penghasilan utama. Maka pada saat-saat tertentu mereka menyelenggarakan pesta laut atau petik laut, sebagai rasa syukur atas rezeki yang mereka peroleh dari laut. Biasanya dalam sedekah laut para nelayan melarung sesaji ke tengah laut lepas.

Pembuatan perahu dari sebatang pohon ditunjukkan oleh dua orang Papua di luar tempat pameran. Dengan pakaian tradisional mereka melobangi bagian tengah pohon dengan pahat dan palu. Karena hanya berupa demonstrasi, batang yang digunakan tidak terlalu besar.

Pameran perahu tradisional Nusantara berlangsung hingga 22 Desember 2019. Pameran ini terbilang jarang. Untuk itu silakan kunjungi Museumn Bahari. Cukup membayar karcis masuk Rp 5.000, teman-teman bisa melihat pameran tetap sekaligus pameran temporer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun