Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemandu Museum Harus Tegas dan Luwes

11 November 2019   11:15 Diperbarui: 11 November 2019   11:16 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Moci di hadapan peserta (Dokpri)

Museum Kebangkitan Nasional bekerja sama dengan Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI), Minggu, 10 November 2019, menyelenggarakan acara diskusi permuseuman bertopik "Kepemanduan Museum dalam Pelayanan dan Pembelajaran Para Guru SLTA se-Jabodetabek". Diskusi dihadiri sekitar 120 peserta.

Pada kesempatan itu tampil tiga pembicara, yakni Pak Amat Kusaini Al-Alexs, Mbak Yulianti Fajar Wulandari, dan Mbak Arifanti Murniawati dengan moderator Mas Dhanu Wibowo.

Dari kiri Pak Alex, Mbak Yuli, Mbak Moci, dan Pak Rozak dari Muskitnas (Dokpri)
Dari kiri Pak Alex, Mbak Yuli, Mbak Moci, dan Pak Rozak dari Muskitnas (Dokpri)
Trik kepemanduan

Menurut Pak Alex, demikian sapaannya, pada dasarnya trik kepemanduan tidak bisa dipelajari dengan cara teori saja, namun biasanya akan terlahir dari diri seorang pemandu setelah praktek memandu. "Namun pemandu dapat mempelajari beberapa trik kepemanduan dalam memuaskan pengunjung demi pelayanan yang maksimal dan prima dalam program edukasi," begitu kata Pak Alex.

Beberapa trik kepemanduan itu antara lain mengetahui asal pengunjung, mengetahui gaya pengunjung, mengetahui tujuan pengunjung, mengetahui klasifikasi pengunjung, dan mengetahui kemampuan pengunjung.

Tentang istilah pelayanan maksimal, menurut Pak Alex, adalah melayani pengunjung secara totalitas, sepenuh hati, suasana keakaraban, humoris, dan penuh tanggung jawab. Sementara indikator pelayanan prima adalah pengunjung merasakan kepuasan dan keamanan dengan pelayanan, pengunjung merasa dihormati dan tersanjung dengan pelayanan yang diberikan, dan umpan balik atau kuesioner yang disebar rata-rata positif.

Mbak Yuli di hadapan peserta (Dokpri)
Mbak Yuli di hadapan peserta (Dokpri)
Pengertian museum

Apa sih museum itu? Nah, itu diuraikan oleh Mbak Yuli. Katanya, museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Koleksi museum sendiri terbagi atas dua kategori, yakni koleksi cagar budaya dan koleksi non cagar budaya.

Mbak Yuli juga mengemukakan istilah museum umum dan museum khusus. Selain itu pengertian pemilik museum, yang terdiri atas yayasan, perusahaan swasta, pribadi, pemerintah (pusat, provinsi, kota, kabupaten), dan institusi (TNI, Polri, BUMN/BUMD, Kementerian, Non-kementerian).

Mbak Moci di hadapan peserta (Dokpri)
Mbak Moci di hadapan peserta (Dokpri)
Teknik kepemanduan

Mbak Arifanti atau Mbak Moci, mengungkapkan teknik kepemanduan museum, yakni mengucapkan salam, menyambut, perkenalan, cerita sejarah museum, dan cerita koleksi museum. Dalam 'touring', kata Mbak Moci, mengikuti alur dan tata tertib kunjungan, menceritakan koleksi, mengatur waktu kunjungan, menghidupkan suasana kunjungan, berbicara sesuai kebutuhan dan tingkatan pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun