Di stan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) masyarakat tetap antusias mengikuti sinau aksara Pallawa. Di sini peserta diajarkan menulis nama dengan aksara kuno yang pertama kali berkembang di Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur pada abad ke-4/5.Â
Mereka yang beruntung diberikan cendera mata. Bahkan kalau mem-follow instagram KPBMI diberikan hadiah tambahan. Yah, salah satu cara dari generasi milenial untuk menarik minat rekan sebayanya untuk mencintai budaya leluhur termasuk museum.
Masyarakat juga diperkenankan membaca buku-buku terbitan KPBMI, termasuk komik. Yang istimewa, ada tiga pengunjung dari luar kota sengaja mendatangi stan KPBMI. Mereka adalah penyumbang karya pada buku antologi puisi yang diterbitkan KPBMI, Ketika Batu-batu Candi Berbicara (2019). Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H