Untuk film-film Hongkong bergenre silat klasik yang memakai pedang atau kungfu, saya nonton di bioskop Cathay di Jalan Gunung Sahari.Â
Dulu rumah saya di Jatinegara, jadi untuk menuju Cathay saya naik oplet Jurusan Jatinegara-Kota. Seingat saya, dulu bentuk bangunannya unik.Â
Nama Cathay sendiri yang berbau Barat pernah berubah menjadi Karya. Namun mungkin karena 'kurang sajen' bioskop sepi pengunjung. Jadi berubah lagi menjadi Cathay.
Dulu kalau Cathay memutar film-film box office, hampir selalu ada tukang catut. Saya lupa berapa harga karcis waktu itu. Pokoknya kalau film-filmya dibintangi Wang Yu, Ti Lung, dan David Chiang penonton pasti membludak. Biasa, di mana ada kesempitan di situ ada kesempatan.
Kalau tidak salah anggota ABRI mendapat fasilitas khusus. Nah terjadilah kerja sama antara ABRI dengan tukang catut.
Hampir semua bioskop menggunakan kursi kayu atau kursi rotan. Setelah membeli karcis, penonton akan dipandu oleh petugas untuk mendapatkan tempat duduk sesuai nomor pada tiket. Biasanya si petugas membawa lampu senter. Maklum ruangan dalam dibuat temaram.
Sebelum pemutaran film, ada pemutaran thriller untuk pertunjukan mendatang. Begitu film mau diputar, lampu digelapkan total. Biasanya lama pemutaran film sekitar satu jam 30 menit.
 Pada awalnya di tengah pemutaran ada masa jeda sekitar lima menit, Biasanya penonton memanfaatkan waktu ke kamar kecil. Â
Pada hari biasa, pertunjukan dilakukan tiga kali, yakni sekitar pukul 14.00, 17.00, dan 19.00. Pada malam Minggu ditambah dengan midnight show pukul 24.00.Â
Maklum untuk anak muda yang sedang berpacaran atau pengantin baru. Sementara setiap Minggu ditambah dengan pertunjukan pagi yang disebut matinee show. Biasanya bioskop memutar film anak-anak sekitar pukul 10.00.