Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kata Bung Karno, "Tugu Nasional Harus Melambangkan Revolusi Kita"

16 Juli 2019   11:32 Diperbarui: 16 Juli 2019   11:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalamnya harus ada satu ruangan untuk menyimpan Bendera Pusaka dan memasang papan dari perunggu dengan teks proklamasi ditulis dengan huruf dari lembaran emas murni. Demikian menurut buku Riwayat Monumen Nasional halaman 8 dan 9.

Menurut Sudiro, sebagaimana dikutip Pak Nunus, penggagas Tugu Nasional orang biasa bernama Sarwoko Martokoesoemo. Gagasannya disampaikan pada 1954 dan disetujui Bung Karno. Pada 1955 dibentuk Panitia Tugu Nasional, diketuai oleh Sarwoko. Melalui sayembara dihasilkan pemenang desain Ir. F. Silaban.

Peserta diskusi dari berbagai museum dan komunitas di Jakarta (Dokpri)
Peserta diskusi dari berbagai museum dan komunitas di Jakarta (Dokpri)
Sebelumnya Bung Karno berpesan agar tugu harus benar-benar tugu, harus melambangkan revolusi kita, harus mencerminkan kepribadian Indonesia, harus menggambarkan dinamika Indonesia, harus mencerminkan cita-cita Indonesia, harus melambangkan api yang berkobar di dalam dada kita, harus tahan 1000 tahun, dan menggambarkan bangsa yang sebenarnya bergerak.

Menurut Bung Karno di dalam tugu harus ada museum. Jika nanti museum sejarah dibuka, pengunjung bangsa sendiri atau yang datang dari negeri asing akan tertegun di dalamnya. Dan setelah mereka menjejakkan kakinya di luar mereka akan berkata, "Yes, the Indonesian people are great people. Yes, the Indonesian people are becoming a great people again," demikian Pak Nunus mengutip pidato Bung Karno.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun