Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Koleksi Baru Pangeran Diponegoro di Museum Sejarah Jakarta

2 April 2019   07:16 Diperbarui: 2 April 2019   07:19 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oplet, kendaraan zaman dulu di Jakarta dalam pameran temporer (Dokpri)

Sketsa pensil Diponegoro dan pelukisnya (Dokpri)
Sketsa pensil Diponegoro dan pelukisnya (Dokpri)

Peter Carey

Kamar Diponegoro dirintis ketika Museum Sejarah Jakarta dipimpin Ibu Enny Prihantini. Ia mengundang Peter Carey, yang dikenal banyak meneliti tentang Diponegoro.

Menurut Carey, dalam sejarah dikenal empat tempat yang berhubungan dengan Diponegoro. Ia ditangkap di Magelang di lokasi yang dikenal sebagai Karesidenan Kedu. 

Tempat itu sekarang masih ada, bahkan diberi nama Museum Penangkapan Pangeran Diponegoro. Hanya berupa ruangan kecil. Di Tegalrejo, Yogyakarta, ada bekas kediaman Diponegoro. Sementara Benteng Rotterdam, Makassar, menjadi tempat penahanan Diponegoro.

"Ketiga tempat itu memiliki masalah besar dan dari aspek historis semuanya tersandera oleh agenda lokal. Di Magelang dan Tegalrejo, situs dialihfungsikan untuk upacara pernikahan dan sejenisnya. 

Bahkan di Tegalrejo ada perusakan situs berupa pembongkaran lantai di bawah mimbar masjid yang belum selesai dibangun saat terjadinya Perang Jawa," kata Carey.

Sama buruknya juga terjadi di Benteng Rotterdam. Staf lokal di sana bersikeras menunjukkan ruang penjara bawah tanah yang tidak masuk akal sebagai tempat Diponegoro ditahan. 

Padahal, kata Carey, Diponegoro dan keluarganya tidak ditahan di bawah tanah tetapi di tempat tinggal mantan perwira di lantai dua yang sekarang menjadi perpustakaan dan kantor Pemkot Makassar.

Situs yang masih bisa dilacak, yah tempat penahanan Diponegoro di Batavia ini. Kata Carey, dulu ruang ini apartemen pribadi kepala dinas penjara Batavia. Tempat itu harus dikosongkan jika ada tahanan Eropa atau Indonesia yang berstatus "tinggi".

Lukisan penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh (Dokpri)
Lukisan penangkapan Diponegoro karya Raden Saleh (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun