Peter Carey
Kamar Diponegoro dirintis ketika Museum Sejarah Jakarta dipimpin Ibu Enny Prihantini. Ia mengundang Peter Carey, yang dikenal banyak meneliti tentang Diponegoro.
Menurut Carey, dalam sejarah dikenal empat tempat yang berhubungan dengan Diponegoro. Ia ditangkap di Magelang di lokasi yang dikenal sebagai Karesidenan Kedu.Â
Tempat itu sekarang masih ada, bahkan diberi nama Museum Penangkapan Pangeran Diponegoro. Hanya berupa ruangan kecil. Di Tegalrejo, Yogyakarta, ada bekas kediaman Diponegoro. Sementara Benteng Rotterdam, Makassar, menjadi tempat penahanan Diponegoro.
"Ketiga tempat itu memiliki masalah besar dan dari aspek historis semuanya tersandera oleh agenda lokal. Di Magelang dan Tegalrejo, situs dialihfungsikan untuk upacara pernikahan dan sejenisnya.Â
Bahkan di Tegalrejo ada perusakan situs berupa pembongkaran lantai di bawah mimbar masjid yang belum selesai dibangun saat terjadinya Perang Jawa," kata Carey.
Sama buruknya juga terjadi di Benteng Rotterdam. Staf lokal di sana bersikeras menunjukkan ruang penjara bawah tanah yang tidak masuk akal sebagai tempat Diponegoro ditahan.Â
Padahal, kata Carey, Diponegoro dan keluarganya tidak ditahan di bawah tanah tetapi di tempat tinggal mantan perwira di lantai dua yang sekarang menjadi perpustakaan dan kantor Pemkot Makassar.
Situs yang masih bisa dilacak, yah tempat penahanan Diponegoro di Batavia ini. Kata Carey, dulu ruang ini apartemen pribadi kepala dinas penjara Batavia. Tempat itu harus dikosongkan jika ada tahanan Eropa atau Indonesia yang berstatus "tinggi".