Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memperkenalkan Arkeologi kepada Guru Lewat Rumah Peradaban

30 Maret 2019   06:50 Diperbarui: 30 Maret 2019   08:54 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kegiatan dalam Rumah Peradaban (Foto: rumahperadaban.kemdikbud.go.id)

Dari kiri Pak Warsono (moderator), Ibu Santi, Pak Oerip, dan Pak Octaviadi (Dokpri)
Dari kiri Pak Warsono (moderator), Ibu Santi, Pak Oerip, dan Pak Octaviadi (Dokpri)

Sebagian besar peserta mengharapkan kegiatan Rumah Peradaban di DKI Jakarta mencakup kunjungan situs lalu menuliskan pengalaman masing-masing. Kegiatan berlangsung selama tiga hari dua malam. "Para peserta harus menginap, jangan disuruh pulang. Nanti mereka tidak balik," usul Pak Rochim dari Dinas Pendidikan.

Tentu saja kegiatan tergantung anggaran. Ironisnya, anggaran untuk arkeologi boleh dibilang semakin kecil. Nah, ini yang perlu diperhatikan pembuat kebijakan. Masalahnya, arkeologi selalu berpacu dengan pembangunan fisik. 

Kasus terakhir adalah penemuan situs kuno dalam pembangunan jalan tol di wilayah Malang, Jawa Timur. Banyak tinggalan kuno dari situs itu diambili masyarakat, bahkan ada yang dijual. Kita kecolongan lagi karena kurang perhatian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun