Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mitos Lukisan Nyai Roro Kidul, Ternyata Karya Pelukis Sukabumi

7 Februari 2019   20:56 Diperbarui: 7 Februari 2019   20:59 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan Nyai Roro Kidul (Dok. Museum Basoeki Abdullah)

"Dapat dipahami pula bahwa mengapa lukisan 'Kanjeng Ratu Kidul' tergolong mitos yang banyak dikenal masyarakat luas, banyak dipalsukan, karena masyarakat banyak yang mengaguminya, karena lukisan itu telah menjadi mitos nyata, yang mengacu kepada mitos pertamanya berupa legenda penguasa laut yang cantik namun juga disegani," cerita Pak Agus.

Para peserta seminar (Dokpri)
Para peserta seminar (Dokpri)
Menurut Ibu Watie, tercatat ada tujuh lukisan Basoeki Abdullah yang bertema mitologi terdapat di Istana Bogor (lima buah), Gedung Agung Yogyakarta (satu buah), dan Istana Jakarta (satu lukisan). Lukisan-lukisan tersebut dibuat dalam ukuran khusus sesuai keinginan Presiden Sukarno dan dibuat pada masa 1950-an.

Nah, ada yang menarik dari diskusi, yakni bagaimana Presiden Sukarno membayar lukisan-lukisan tersebut? Kemungkinan membayar secara cicilan tentu ada. Maklum ketika itu penghasilan seorang presiden cukup kecil. Disumbang oleh Basoeki Abdullah juga bisa benar. Apalagi keduanya, Presiden Sukarno dan Basoeki Abdullah, bersahabat akrab. Sayang belum ada dokumentasi tentang proses transaksi lukisan.

Diskusi dibuka dengan laporan kegiatan oleh Kepala Museum Basoeki Abdullah, Ibu Maeva Salmah. Pada tahun ini juga, kata Ibu Maeva, Museum Basoeki Abdullah akan menyelenggarakan ajang tiga tahunan Basoeki Art Award. Secara resmi Ibu Dedah R. Sri Handari, Kepala Subdirektorat Permuseuman, Kemdikbud, membuka kegiatan diskusi. Hadir dalam kegiatan itu pemerhati budaya Bapak Nunus Supardi, Ketua Asosiasi Museum Indonesia Jakarta "Paramita Jaya", Bapak Yiyok T. Herlambang, komunitas, pekerja seni, guru, pelajar/mahasiswa, dan masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun