Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Rabo-rabo dan Mandi-mandi di Kampung Tugu, Jakarta Utara

8 Januari 2019   16:25 Diperbarui: 8 Januari 2019   21:08 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami sempat berkeliling kampung. Dulu kampung itu sepi dan jauh dari kota. Pada abad ke-17 ketika mulai dihuni orang-orang keturunan Portugis, masih berupa hutan belantara. Kali Tugu masih ada, mungkin dulunya disebut Candrabhaga. Sayang airnya sudah kotor dan berwarna agak hitam.

Kawasan ini sudah tertutup permukiman. Mengingat di sini pernah ditemukan prasasti Tugu, seharusnya masih banyak artefak arkeologi yang berada di kawasan Tugu. Sayang pada masa 1970-an Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta belum memiliki banyak tenaga arkeolog. Situs Tugu pun tergerus proyek pembangunan jalan tol.

Kawasan Tugu sendiri dicanangkan sebagai obyek wisata pesisir. Namun fasilitas yang tersedia masih minim. Gereja Tugu juga kurang perawatan. Entah pemugarannya melibatkan tenaga arkeolog atau tidak. Yang jelas papan petunjuk bahwa Gereja Tugu menjadi cagar budaya terpasang sejak lama oleh Dinas Pemugaran dan Permuseuman, nama waktu itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun