Kegiatan pameran ini merupakan salah satu sarana penyebaran informasi, sebagai upaya memberikan pemahaman tentang arti penting peran Museum Basoeki Abdullah dan pelukis Basoeki Abdullah dalam dunia seni rupa Indonesia. Â
Di sela-sela acara pembukaan diberikan penghargaan kepada para pelajar yang  terpilih sebagai pemenang lomba esei. Selain itu Wawan Teamlo, sempat menceritakan ihwal pembuatan animasi Basoeki Abdullah ketika ia masih kecil. Diceritakan ketika masih berumur 10 tahun Basoeki sempat ke Bali seorang diri. Di kereta ia bertemu dengan seorang dokter yang mengajaknya mampir di Surabaya. Ketika pulang, Basoeki memperoleh uang banyak dari hasil melukis beberapa teman sang dokter.
"Risetnya tiga bulan tapi waktu tayang film animasi ini cuma 10 menit," kata Wawan. Agus Dermawan T. dan Nadjamuddin Ramly sangat tertarik dengan paparan Wawan. Mereka akan berusaha menjadikan Basoeki Abdullah sebagai film layar lebar yang bisa ditonton masyarakat.
Pameran menjadi acara pembuka dalam rangkaian acara yang digelar sebulan penuh. Kegiatan selanjutnya seminar, lomba pemandu museum, workshop menulis esei, dan gerebek museum. Acara ditutup pada 25 Oktober 2018 dengan pengumuman pemenang berbagai lomba. Turut mendukung kegiatan tersebut Asosiasi Museum Indonesia DKI Jakarta atau Paramita Jaya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Sanggar Hapsari. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H