Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Museum Mandhilaras Tersimpan Batik Sepanjang 1.350 Meter

16 September 2018   20:02 Diperbarui: 16 September 2018   20:20 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Mandhilaras (Dokpri)

Sebenarnya jika museum dikelola dengan baik, banyak dampak positif yang dihasilkan, misalnya sebagai bahan edukasi bagi masyarakat untuk mengenal sejarah. Lebih dari itu, bisa menjadi obyek wisata sejarah sehingga menghasilkan PAD lumayan besar. 

Kekurangan koleksi amat terasa. Inilah yang memicu minimnya pengunjung. Kalau saja ada cerita tentang karapan sapi, pastilah masyarakat akan puas. Bukankah karapan sapi sudah begitu populer?

Kalau Museum Mandhilaras mau maju tentu harus ada perubahan dan dukungan dari pemkab Pamekasan. Buatlah semacam UPTD museum, sehingga museum tidak mendompleng pada dinas terkait. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun