Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Koleksi Uang Lama Berlabel PMG Berharga Lebih Mahal

11 September 2018   06:38 Diperbarui: 11 September 2018   14:18 3218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kegemaran mengumpulkan mata-mata uang lama atau numismatik, sudah lebih maju dibandingkan masa-masa 1980-an. Pada masa 1980-an ada kegiatan rutin bulanan yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Penggemar Koleksi Mata Uang (PPKMU). 

Sayang sejak 2000-an PPKMU telah mati karena masalah manajemen kepengurusan. Sebagai ganti berdiri Asosiasi Numismatika Indonesia (ANI).

Organisasi ini pun sama saja nasibnya karena kepengurusan yang belum profesional. Sejak 2015 berdiri CORE atau Club Oeang Revoloesi, yang mengkhususkan pada koleksi numismatik  periode 1945-1949.

Meskipun begitu, dunia numismatik tetap bergeliat. Terlebih berkat hadirnya sarana digital. Banyak laman jual beli, salah satunya menghadirkan koleksi mata uang.

Adanya laman khusus numismatik, membuat gairah numismatis profesional dan numismatis amatir tak pernah surut. Apalagi sejak adanya media-media sosial seperti Facebook, turut menghidupkan proses jual beli koleksi numismatik.

Tentu saja transaksi dilakukan secara online, tanpa perlu bertatap muka atau datang langsung ke tempat si penjual. Cukup menyetujui harga jual lalu ditambah ongkos kirim ke daerah tujuan.

Uang bergambar gajah yang sudah disertifikasi, jadi berharga lebih mahal (Brosur PMG)
Uang bergambar gajah yang sudah disertifikasi, jadi berharga lebih mahal (Brosur PMG)
"Grading"

Selama ini para numismatis sudah terbiasa menggunakan grading dalam bertransaksi. Grading adalah tingkat kondisi sebuah koleksi. Melalui grading, penilaian harga lebih mudah dilakukan. Semakin bagus grading, harga akan semakin mahal. Syarat utama hanya kejujuran dari si penjual.   

Dunia numismatik mengenal sembilan grading, yaitu Uncirculated (Unc), About Uncirculated (AU), Extremely Fine (EF), Very Fine (VF), Fine (F), Very Good (VG), Good (G), Fair (F), dan Poor (P). Sekadar gambaran, grade Unc menunjukkan kondisi seperti koleksi yang baru keluar dari percetakan, sementara P merupakan koleksi yang jelek dan kotor. 

Grading demikian bukan tanpa masalah. Sering kali cukup membingungkan karena kondisi koleksi numismatik sangat kompleks. Demikian kata Pak Uno dalam tulisannya. Pak Uno adalah salah seorang pendiri CORE. Taruhlah ada kondisi "antara",  misalnya sebuah koleksi memiliki grade lebih dari VF namun kurang dari EF.

Menghadapi keadaan semacam itu, numismatis umumnya menggunakan istilah good Very Fine (gVF) atau VF+. Numismatis lain yang berprofesi sebagai penjual mungkin saja lebih memilih menggunakan istilah Extremely Fine minus (EF-). "Bagi penjual istilah EF tetap lebih menguntungkan dibandingkan VF, meski diembel-embeli plus (+)," demikian Pak Uno memberikan gambaran.

Sebenarnya ada cara yang lebih memuaskan dalam melakukan grading. Jika penilaian secara kualitatif relatif menimbulkan bias, maka penilaian secara kuantitatif dapat lebih mengurangi bias tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun