Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengidentifikasi Keaslian Uang Kuno Berdasarkan Huruf dan Nomor Seri

24 Agustus 2018   22:01 Diperbarui: 24 Agustus 2018   22:12 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kode pada tulisan yang tercantum pada ORIDA (Dokumentasi pribadi)

Pak Uno banyak memiliki koleksi ORIDA. Lewat ketekunannya meneliti huruf, nomor seri, tanda tangan, jenis tinta, dan jenis kertas, ia mampu mengungkap rahasia pencetakan ORIDA. Dengan demikian diketahui mana ORIDA asli dan mana yang diragukan keasliannya.

Soal palsu, numismatis menyebutnya old-fake atau palsu lama, biasanya sebagai perang urat syaraf antara pemerintah yang sah dengan pihak lawan. Lalu ada new-fake atau palsu baru, yakni bermotif kepentingan ekonomi atau mencari keuntungan pribadi.

Pak Uno dan buletin CORE (Dokumentasi pribadi)
Pak Uno dan buletin CORE (Dokumentasi pribadi)
Mahal

Uang kertas ORIDA memang sulit dicari. Ada ratusan jenis, ukuran, dan nominal yang pernah beredar. Untuk itulah tugas kita bersama untuk mengumpulkan ORIDA supaya jangan lari ke mancanegara. Ada berbagai ORIDA yang berharga mahal sampai jutaan rupiah. Meskipun demikian, ada juga yang berharga 100-200 ribu, tentu tergantung kondisi koleksi tersebut. Yang jelas, tidak semua uang kuno berharga mahal sebagaimana anggapan masyarakat dewasa ini.

Pak Uno juga bercerita tentang cara mengidentifikasi ORIDA berdasarkan kode-kode huruf dan angka. Jika tidak sesuai dengan 'rumus' itu, maka keaslian uang ORIDA tersebut diragukan. Memang dulu belum ada teknologi atau kualitas kertas seperti sekarang.

Hal lain yang diperlukan adalah intuisi. Ini juga penting, kata Pak Uno. Intuisi diperlukan bila dalam mengendarai mobil kita melewati jalan sempit. Muat atau tidak muat bila mobil kita melewati jalan itu, begitulah kira-kira metodenya.

Di akhir acara Pak Uno membagikan buletin CORE secara gratis kepada seluruh peserta seminar dan workshop. Semoga pengetahuan kita bertambah yah...      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun