Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dari Malaise dan Krisis Moneter hingga Kode Tunanetra pada Uang Kertas

24 Agustus 2018   15:03 Diperbarui: 24 Agustus 2018   15:07 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri Erwien, Uno, Andi, dan Yiyok (Dokumentasi pribadi)

Dari Pak Suhendar saya baru tahu kalau ada ciri-ciri khusus pada uang kertas emisi 2016 untuk keperluan teman-teman kita kaum tunanetra. Pada uang Rp100.000 ada sepasang garis di bagian kanan dan bagian kiri. Pada uang kertas Rp50.000 ada dua pasang. Begitu seterusnya, makin kecil nominal, makin banyak garis yang disebut kode tuna netra. Saya perlihatkan dua foto yang diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat.

Masih dalam rangka sosialisasi diperlihatkan film pendek tentang perjalanan rupiah dari Bank Indonesia ke Peruri. Ternyata setelah dari percetakan, penyortiran dilakukan sangat ketat. Hasilnya berupa Hasil Cetakan Sempurna (HCS) dan Hasil Cetakan Tidak Sempurna (HCTS).

Tanda tunanetra pada sisi kiri dan sisi kanan, makin kecil nominal makin banyak tanda (Dokumentasi pribadi)
Tanda tunanetra pada sisi kiri dan sisi kanan, makin kecil nominal makin banyak tanda (Dokumentasi pribadi)
Uang dalam kategori HCTS kemudian dimusnahkan. Kisah tentang pemusnahan uang-uang yang sudah ditarik dari peredaran juga diperlihatkan dalam film.

Sosialisasi menjadi menarik karena kedua staf Bank Indonesia itu membagikan hadiah berupa kaos dan dompet kepada para peserta yang bisa menjawab pertanyaan.  Saya termasuk yang paling beruntung karena dapat kaos dan dompet, hehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun