Koleksi terakota, keramik, pusaka, dan batu ada di bagian dalam. Ada lagi prangko, mata uang, dan benda-benda lain, namun milik seorang kolektor yang dititipkan di sini. Di bagian belakang ada rangka badak. Koleksi itu banyak mendapat perhatian pengunjung. Di dekatnya ada alat elektronik dengan sebuah badak yang bergerak-gerak. Di sini pengunjung banyak memperoleh informasi.
Museum Negeri Banten menampilkan koleksi budaya dan alam. Ada informasi tentang debus. Ada pula informasi tentang Taman Nasional Ujung Kulon. Kehadiran museum patut mendapat apresiasi positif sebagai upaya pemerintah daerah untuk mengomunikasikan kekayaan alam dan budaya Banten kepada publik.
Semoga saja pemerintah setempat memberikan perhatian penuh untuk menaikkan derajat museum. Pasti museum masih perlu banyak dana untuk membeli koleksi yang mewakili kekhasan dan keunikan Banten. Belum lagi untuk menambah teknologi digital. Dari Banten lah sejarah kelam bangsa kita berawal.Â
Seharusnya banyak cerita dan artefak, berasal dari sini. Ini perlu sekali diinformasikan kepada publik. Jika saja koleksi museum semakin lengkap, bukan tidak mungkin akan sering didatangi pengunjung, termasuk wisatawan, untuk mencari informasi atau sekadar menghibur diri dan memanfaatkan waktu senggang.
Museum Negeri Banten terletak di Jalan Brigjen KH Samun No. 5, Kotabaru, Kota Serang. Untuk memasuki museum ini tidak dikenakan karcis masuk alias gratis. Museum buka selama jam kerja. Namun untuk memberikan kesempatan masyarakat untuk berkunjung ke sini, Sabtu dan Minggu museum tetap buka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H