Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Dulu Pemuda Berjuang Tanpa Mempermasalahkan Etnis dan Agama

21 Mei 2018   07:14 Diperbarui: 21 Mei 2018   08:44 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) dalam jelajah tengah malam (Dokpri)
Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) dalam jelajah tengah malam (Dokpri)
Upacara

Upacara Hari Kebangkitan Nasional diikuti berbagai golongan, seperti pelajar, mahasiswa, komunitas, pegawai, banser,  dokter, dan keluarga tokoh Budi Utomo. Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, menjadi pembina upacara. Upacara Hari Kebangkitan Nasional merupakan acara rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Museum Kebangkitan Nasional.

Pembukaan pameran diselenggarakan setelah upacara. Berbagai informasi tentang organisasi Budi Utomo dan tokoh-tokohnya ada di sana. Selain panel informasi, ada juga beberapa benda yang dulunya menjadi koleksi Museum Kesehatan. Seingat saya Museum Kebangkitan Nasional merupakan merger dari Museum Kesehatan, Museum Wanita, dan Museum Pers. Museum-museum tersebut tadinya menempati ruangan terpisah di gedung sekarang.

Acara puncak berupa Festival Museum Kebangkitan Nasional. Kegiatan ini tampil mulai pukul 14.00. Berbagai lomba dan kontes ada di festival itu, yakni lomba paduan suara, kompetisi film pendek, lomba sketsa, kompetisi swafoto, permainan, dan bazar ramadhan. Bahkan dilengkapi cenderamata gratis, doorprize, dan photo booth.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid sedang mengamati peralatan medis dr. Angka, salah seorang tokoh Budi Utomo (Dokpri)
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid sedang mengamati peralatan medis dr. Angka, salah seorang tokoh Budi Utomo (Dokpri)
Tampilnya bintang tamu komikus David Nurbianto dan musik dari Maliq & D'Essentials dengan host Danang & Darto,  menyemarakkan acara. "Museum harus menjadi ruang publik yang menyenangkan. Selain itu harus menjadi tempat menggali nilai-nilai luhur," begitu kata Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Mardi Thesianto.  

Kalau melihat sejarahnya, dulu museum menjadi tempat mengumpulkan koleksi. Kemudian orientasinya berubah menjadi tempat informasi. Sayang di mata generasi milenial, museum hanya menjadi tempat berselfi ria. Semoga ada gotong royong dalam upaya memperkenalkan museum kepada masyarakat. Dengan kerja sama berbagai pihak, pasti museum akan menjadi tempat yang menyenangkan dan banyak dikunjungi orang sebagaimana mal.***  

  

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun