Ada lukisan besar tentang Sultan Agung karya S. Sudjojono. Ada patung Hermes di halaman belakang, yang selalu menjadi latar foto oleh pengunjung. Di lantai dua ada mebel-mebel antik berukuran besar. Dulu mebel-mebel ini merupakan koleksi Museum Nasional.
Di halaman belakang juga ada ruang tahanan Pangeran Diponegoro. Para pelaku tindak kriminal masa itu, ditahan di dalam ruangan sempit. Tampak bola-bola batu menjadi ilustrasi ruangan. Dulu kaki pelaku kriminal dirantai dengan bola-bola batu itu. Jelas supaya mereka tidak melarikan diri.
Ada informasi menarik dari rekan saya, Bambang Eryudhawan. "Pangeran Diponegoro tidak ditahan di sel lantai bawah tapi di kamar atas bangunan induk sisi barat. Yang di bagian bawah Kiai Maja dan anak buahnya," begitu katanya. Meskipun berpendidikan arsitek, Yudha--begitu saya memanggil--memang suka sejarah. Sejak beberapa tahun lalu ia menjadi anggota Tim Ahli Cagar Budaya tingkat Nasional.Â
Jika ke kawasan kota tua Jakarta jangan lupa ke Museum Sejarah Jakarta. Di mata awam populer dengan sebutan Museum Fatahillah, maklum terletak di Taman Fatahillah. Tapi setiap Senin museum tutup yah. Jam buka museum 08.00-16.00. Karcis di museum ini cukup murah kok, Rp5.000.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H