Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Koleksi Barang dari Tumbuhan di Museum Etnobotani Bogor

22 Januari 2018   22:01 Diperbarui: 22 Januari 2018   22:14 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian ruang pamer di Museum Etnobotani (Dokpri)

Pendirian Museum Etnobotani dicetuskan oleh Prof. Sarwono Prawirohardjo, yang saat itu menjabat Kepala MIPI (Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia), cikal bakal LIPI. Ketika itu beliau sedang meletakkan batu pertama pembangunan gedung baru Herbarium pada 1962. Rencana pembangunan dimantapkan kembali ketika Dr. Setijati Sastrapradja memegang jabatan Direktur LBN (Lembaga Biologi Nasional) pada 1973. Museum Etnobotani Indonesia, begitu nama lengkapnya, akhirnya diresmikan pada 18 Mei 1982 oleh Menristek B.J. Habibie.  

Sejak 2016 LIPI mengubah konsep Museum Etnobotani menjadi Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia. Gedung museum menempati lima lantai, termasuk lantai dasar yang saat ini masih digunakan sebagai Museum Etnobotani.

Papan nama Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Dokpri)
Papan nama Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia (Dokpri)
Direncanakan, semi basement untuk fasilitas pendukung permuseuman, perkantoran, perpustakaan, storage, dan lain-lain. Lantai I berupa ruang informasi umum, lantai II pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat Indonesia, lantai III ketergantungan manusia terhadap lingkungannya, lantai IV perkembangan teknologi pemanfaatan kehati yang terkini, dan lantai V kafetaria dan vertical garden.

Perkembangan teknologi modern sudah begitu cepat. Akibatnya pengetahuan tradisional tentang alam mengalami erosi, sehingga perlu dipelajari dan didokumentasikan di dalam museum. Semoga nantinya Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia bisa berperan untuk itu.

Museum Etnobotani buka Senin---Kamis pukul 08.00-16.00, Jumat pukul 08.00-11.00 dan pukul 13.00-16.00. Sabtu dan Minggu museum buka pukul 09.00-14.00. Untuk kontak silakan hubungi surat elektronik munasain@mail.lipi.go.id, telepon 0251-8387703, atau http://munasin.lipi.go.id. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun