Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu di Situs Kuno Muaro Jambi Ada Kampus Buddha Terbesar

18 November 2017   13:20 Diperbarui: 18 November 2017   13:41 2329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diperkirakan, saat ajaran Buddha di India mengalami kehancuran karena invasi dari negara lain, maka Universitas Nalanda berpindah ke Sumatera atau Muaro Jambi. Lulusan Muaro Jambi kemudian melakukan reformasi agama di Tibet.

Salah satu candi yang sudah dipugar di Muaro Jambi (Dokpri)
Salah satu candi yang sudah dipugar di Muaro Jambi (Dokpri)
Perusakan

Situs Percandian Muaro Jambi rupanya sedang dikembangkan menjadi tujuan wisata. Beberapa warung minum, makan, dan cenderamata terlihat di beberapa tempat. Fasilitas penyewaan sepeda pun tersedia di sana. Maklum kalau mau berkeliling jalan kaki, keberadaan sejumlah candi cukup jauh.

Namun perlu kita perhatikan, jangan sampai pariwisata malah merusak kelestarian candi. Sebaiknya pengunjung dilarang menaiki badan candi. Candi berbahan bata cukup rapuh. Bisa-bisa semakin aus tergerus alas kaki pengunjung.

Saya lihat banyak bata dikumpulkan di setiap halaman candi. Cukup memprihatinkan melihat kondisi itu. Tentu saja karena bata-batanya sudah pecah berkeping-keping, jadi sulit melakukan rekonstruksi.

Kita harapkan masyarakat akan mendukung pekerjaan pelestarian. Jika temuan sudah semakin banyak, tentu saja penduduk yang tinggal di sana perlu dipindahkan secara manusiawi. Jangan sampai seperti kondisi di Trowulan. Bata-batanya habis diambili penduduk.

Beberapa temuan dari kompleks Muaro Jambi (Dokpri)
Beberapa temuan dari kompleks Muaro Jambi (Dokpri)
Selain dari penduduk, ancaman perusakan datang dari kalangan berduit. Industri batu bara dan pengolahan kelapa sawit banyak berdiri di areal situs. Dulu, pada 1980-an industri perkayuan, mulai muncul di sana. Semoga ada kesadaran dari mereka untuk ikut melestarian kompleks percandian Muaro Jambi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun